Rabu, 04 Januari 2017

PEMBANGUNAN KOPERASI

Pembangunan Koperasi di Negara Berkembang 

Tahapan pembangunan koperasi di negara berkembang menurut A. Hanel 1989 :

Tahap I : Pemerintah mendukung perintisan pembentukan organisasi koperasi

Tahap II : Melepaskan ketergantungan kepada sponsor dan pengawasan teknis, manajemen dan keuangan secara langsung dari pemerintah dan atau organisasi yang dikendalikan oleh pemerintah

Tahap III : Perkembangan koperasi sebagai organisasi koperasi yang mandiri



Kendala yang dihadapi masyarakat :

1. Perbedaan pendapat masyarakat mengenai koperasi

2. Cara mengatasi perbedaan pendapat tersebut dengan menciptakan 3 kondisi yaitu :
  • Koqnisi
  • Apeksi
  • Psikomotor
3. Masa Implementasi UU No.12 Tahun 1967
    Tahapan membangun koperasi :
  • Ofisialisasi
  • De-ofisialisasi
  • Otonomisasi
4. Misi UU No.25 Tahun 1992
    Merupakan gerakan ekonomi rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945


Referensi :


NAMA : DIAN NURAJIFAH 
NPM : 12214988
KELAS : 3EA38
TULISAN : EKONOMI KOPERASI # (SOFTSKILL)


PERANAN KOPERASI

Peranan koperasi di berbagai keadaan persaingan :

1. Di Pasar Persaingan Sempurna

Dalam struktur pasar persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai strktur bersaing sempurna, maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.

Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi. Oleh karena itu, persaingan "harga" tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal "biaya". Menurut konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasarkan skala ekonomi, baik sebagai koperasi produsen maupun konsumen.


2. Di Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik dapat didefinisikan sebagai pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda. Oleh karena itu, apabila koperasi ingin memaksimumkan keuntungannya dalam struktur pasar monopolistic, maka secara teoristis, koperasi harus mampu menghasilkan produk yang sangat berbeda dengan yang dihasilkan oleh pengusaha lain. Tentu strategi dan taktik bisnis dalam promosi, sedikit banyak sangat menentukan perbedaan tersebut.


3. Di Pasar Monopsoni

Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli. Jadi, dalam pasar ini jumlah penjualnya banyak, tetapi pembelinya hanya ada satu. Seperti halnya dengan peternak susu sapi perah yang hanya bisa menjual produknya ke koperasi terdekat. Koperasi menguasai pembelian susu karena memiliki fasilitas pengolah susu dan sudah memiliki jaringan pemasaran yang baik. Jadi, tidak ada jalan lain bagi peternak susu sapi perah kecuali menjualnya ke koperasi tersebut.


4. Di Pasar Oligopoli

Peran koperasi didalam pasar oligopoli adalah sebagai retailer (pengecer), dikarenakan utuk terju ke dalam pasar oligopoli ini diperlukan capital intensive (modal yang tinggi). Koperasi dapat berperan sebagai pengecer produk berbagai jenis dari beberapa produsen. Keuntungan diperoleh dari laba penjualan.



Referensi :
https://www.academia.edu/10065149/Manajemen_Koperasi
http://www.ekonomikontekstual.com/2013/12/membahas-pasar-monopsoni-dengan-tepat.html


NAMA : DIAN NURAJIFAH 
NPM : 12214988
KELAS : 3EA38
TULISAN : EKONOMI KOPERASI # (SOFTSKILL)