Rabu, 25 Oktober 2017

KOMUNIKASI BISNIS# (SOFTSKILL)

TUGAS 1
INDIVIDU
BAB 5
KEUNTUNGAN MENGUASAI TEKNOLOGI INFORMASI
Kembangkan Bandara Digital, AP II Rilis Aplikasi "Indonesia Airports"
ACHMAD FAUZI
Kompas.com - 19/05/2017, 12:30 WIB



Dirut AP II Muhammad Awaluddin di sela-sela kunjungan ke Bandara Kualanamu Medan, Sabtu (7/1/2016).(KOMPAS.com/Bambang PJ)

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) ( AP II) terus berkomitmen mengembangkan Bandara Digital di Indonesia. Untuk mewujudkan itu, AP II akan meluncurkan secara resmi aplikasi Indonesia Airports .

President Director AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, aplikasi Indonesia Airports untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang baik, di mana fungsi dari aplikasi tersebut mempermudah dan membantu pelanggan di setiap perjalanan penumpang (pre-journey, on journey, post-journey).

"Indonesia adalah salah satu negara dengan infrastruktur teknologi informasi yang cukup baik dan hal itu harus dapat dimanfaatkan oleh pengelola bandara untuk dapat mengaplikasikan teknologi digital guna mendukung pelayanan dan menghadirkan nilai tambah di setiap bandara yang ada di negeri ini," ujar Awaluddin melalui keterangannya, Jumat (19/5/2017).

Selain itu, terang Awaluddin, perseroan juga membangun aplikasi iPerform yang digunakan oleh seluruh karyawan AP IIsebagai basis pengoperasian bandara, sehingga banyak bisnis proses yang menjadi lebih mudah dan cepat.

Selanjutnya dengan pemanfaatan teknologi digital, Awaluddin juga berupaya menciptakan bisnis model baru yang nantinya akan menjadi portofolio bisnis korporasi, seperti ICT content, big data, dan bisnis baru lainnya.

"Aplikasi Indonesia Airports didesain khusus untuk membantu travellers agar dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di bandara-bandara AP II. Di samping itu, Indonesia Airports juga hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat luas akan aplikasi di smartphone yang kini telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari," imbuh dia.

Awaluddin menambahkan, aplikasi Indonesia Airports kini dapat diunduh di gadget berbasis iOS, setelah sebelumnya tersedia untuk gadget berbasis Android. Hingga kini aplikasi Indonesia Airports telah diunduh sebanyak lebih dari 15.000 pengguna Android dan 2.305 pengguna iOS.

Menurut dia, saat ini sistem operasi iOS dan Android adalah yang paling banyak digunakan di smartphone, sehingga AP II menghadirkan Indonesia Airports di kedua sistem operasi tersebut.

"Hadirnya aplikasi Indonesia Airports dan iPerform ini juga menandakan bahwa AP II fokus pada pengembangan infrastruktur digital demi peningkatan pelayanan, di samping tentunya juga tetap memperhatikan pengembangan secara fisik di bandara-bandara di bawah korporasi," ujarnya.

Penulis             : Achmad Fauzi
Editor              : Aprillia Ika



Nama   : Dian Nurajifah
Npm    : 12214988
Kelas   : 4EA38

Selasa, 10 Oktober 2017

KOMUNIKASI BISNIS# (SOFTSKILL)

TUGAS 1
KELOMPOK 5

BAB 1
DASAR KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI BISNIS

1.    Pengertian Dan Cakupan Komunikasi
Pengertian Komunikasi Secara Umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami. 
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Cakupan komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik:
a.         Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b.         Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
c.         Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
d.        Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
e.         Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
f.          Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").

2.    Unsur-Unsur Dalam Komunikasi
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
a.         Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
b.        Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
c.         Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
d.        Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara bersamaan.
e.         Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
f.         Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.

3.    Bentuk Dasar Dari Komunikasi
Dalam dunia bisnis, komunikasi bisnis memiliki dua bentuk yang lazim yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam berkomunikasi. Dua bentuk ini yaitu :
a.       Komunikasi Verbal
Diambil dari kata dasarnya yaitu ‘verbal’, komunikasi verbal ini menggunakan satu kata atau lebih. Dalam dunia bisnis, bentuk komunikasi verbal ini digunakan baik secara tertulis maupun secara lisan dengan struktur dan terorganisasi dengan baik dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan atau penerima pesan. Dalam dunia bisnis, umumnya bentuk komunikasi verbal ini digunakan ketika sedang rapat, seminar, atau yang lainnya yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
b.      Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal ini merupakan bentuk komunikasi yang berlangsung menggunakan bahasa tanda, simbol, dan tubuh. Namun, simbol atau tanda-tanda tersebut dapat memberikan pelukisan atau deskripsi apa yang disampaikan. Namun, komunikasi non verbal ini hanya bisa dilakukan secara lisan. Kecuali pada sandi morse yang merupakan bahasa non verbal, melainkan menggunakan metode tertulis. 
Kedua bentuk komunikasi tersebut memiliki hubungan yang erat dalam dunia bisnis, khususnya dalam komunikasi bisnis dan akan saling melengkapi satu sama lain. Ketika bahasa verbal tidak bisa disampaikan, maka bahasa non verbal yang berperan, dan juga sebaliknya.

4.    Bisnis Dalam Pandangan Komunikasi
Bisnis dalam pandangan komunikasi ini terbagi atas beberapa asas komunikator modern. Asas modern tersebut menekankan kebutuhan dan kesiapan komunikan atau penerima pesan terhadap fungsi pesan dan tujuan dari komunikator atau penyampai pesan. Sehingga, prinsip-prinsip bisnis modern lebih melihat dengan teliti dan seksama dalam perhitungan faktor peluang terhadap produksi. Ketika permintaan barang lebih besar daripada penawaran, maka produksi barang dan jasa akan diproduksi sebanyak mungkin. Namun, ketika permintaan dengan penawaran sama besarnya, apakah masih ada peluang?

Penciptaan Peluang
Peluang diciptakan lewat mekanisme komunikasi secara berkesinambungan. Kemudian membentuk nilai-nilai sosial, preferensi, dan fungsi. Pengaturan informasi nantinya yang akan membentuk nilai, citra, dan kebutuhan. Sehingga kegiatan komunikasi kerap kali dilakukan lebih dulu untuk menciptakan peluang.  
Peluang pun diciptakan dan sangat tergantung dari citra konsumen mengenai produk yang perusahaan miliki. Sehingga, perusahaan harus mampu meyakinkan konsumen bahwa produk tersebut memiliki keunggulan, sehingga terciptalah peluang dalam pasar. Oleh karena itu,  perlu adanya strategi komunikasi yang benar dan memadai. Strategi itu di antaranya :
1.      Kegiatan hubungan antara manusia
2.      Kegiatan hubungan dengan masyarakat
3.      Kegiatan iklan/advertising

BAB 2
PERANAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS

1.    Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal . Bisnis melibatkan pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang dijalankan makan semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta.
Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.

2.    Tujuan dari Komunikasi dalam Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap komunikasi yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk membangunpartnerships, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu gagasan, produk, servis, atau pun suatu organisasi. Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative.
Dalam komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi bisnis yakni :
a.         Meningkatkan goodwill (nama baik) perusahaan.
b.         Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
c.         Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.

3.    Umpan balik dan bentuk bentuknya
Umpan Balik
Dalam setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut menyesali perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan (message), sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik dan pesan terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu dapat berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas, perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan, gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back) pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas), laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb.

Bentuk-bentuk umpan balik antara lain :
1.         External Feedback
Umpan balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2.         Internal Feedback
Umpan balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3.         Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu anggota badannya.
4.         Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5.         Inferential Feedback
Umpan balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan pesan yang disampaikan.
6.         Zero Feedback
Artinya bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7.         Neutral Feedback
Umpan balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8.         Positive Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif, misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9.         Negative Feedback
Komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.

4.    Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah ada kesalahpahaman yang terjadi. Kesalahpahaman komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik. Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan orang banyak. Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman.
Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal. Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan, misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum jelas maksudnya.

5.    Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003;22) adalah :
1.         Memelihara iklim komunikasi terbuka
Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2.         Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3.         Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya
Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4.         Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5.         Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi.
Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6.         Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a.    Memahami penerima pesan
b.    Menyesuaikan pesan dengan penerima
c.    Mengurangi jumlah pesan
d.   Memilih saluran atau media yang tepat
e.    Meningkatkan keterampilan berkomunikas

BAB 3
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A.  Pola Komunikasi Bisnis
Secara umum, pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi formal (formal communications channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communications channel) .
1.    Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi garis, fungsional maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan. Pola tranformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas ke bawah (top down atau downward communications), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward communications), dan komunikasi horizontal (horizontal communications).
a.    Komunikasi dari Atas ke Bawah
Secara sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan merupakan komunikasi dari atas ke bawah. Aliran komunikasi dari manajer ke bawahan tersebut umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, memimpin dan mengendalikan berbagai kegiatan yang ada dilevel bawah.
Jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah (karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah, intruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, perlu diperhatikan penggunaan bahasa yang sama, sederhana, tidak bertele-tele, dan mudah dipahami dalam penyampaian pesan. Sebagai contoh, penyampaian pesan yang berasal dari manajer umum (general manajer) ke manajer produksi, kemudian ke bagian pabrik, selanjutnya baru sampai ke karyawan menggunakan saluran komunikasi yang cukup panjang dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman berkomunikasi.
Komunikasi dari atas ke bawah tersebut dapat berbentuk lisan maupun tertulis. Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa, wawancara formal antara supervisor dengan karyawan, atau dapat juga dalam bentuk pertemuan/diskusi kelompok. Disamping itu, komunikasi tertulis juga dapat berbentuk memo, manual pelatihan, kotak informasi, surat tugas, surat perintah, surat keputusan, surat pemberhentian/pemecatan, papan pengumuman, dan buku petunjuk pelaksanaan tugas bagi karyawan.
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan pokok, yaitu:
1)        Memberikan pengarahan/instruksi kerja tertentu
2)        Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan
3)        Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional
4)        Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan
5)        Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu kelemahan saluran komunikasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan terjadinya penyaringan ataupun sensor informasi penting yang ditujukan ke para bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya. Ketidaklengkapan pesan yang diterima disebabkan oleh saluran komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawannya. Oleh karena itu, dalam penyampaian pesan perlu diperhatikan panjangnya saluran komunikasi yang digunakan dan kompleksitas pesan yang ingin disampaikan kepada para karyawannya.

b.    Komunikasi dari Bawah ke Atas
Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah keatas ini berarti alur pesan pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan yang ingin disampaikan mulanya berasal dari karyawannya yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi, yaitu ke bagian pabrik, ke manajer produksi, akhirnya ke manajer umum.
Untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya membantu pencapaian tujuan organisasi. Untuk mencapai keberhasilan komunikasi dari bawah ke atas, para manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya. Kalau tidak, informasi apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang muncul hanyalah rasa curiga dan tidak kepercayaan terhadap informasi tersebut.
Salah satu kelemahan komunikasi ini adalah kemungkinan bawahan hanya menyampaikan informasi (laporan) yang baik-baik saja (asal bapak senang), sedangkan informasi yang cenderung  negatif oleh manajer cenderung disimpan dan tidak disampaikan.

c.    Komunikasi horizontal atau horizontal communication (komunikasi lateral)
Komunikasi horisontal terdiri dari berbagai pesan antar anggota dalam sebuah organisasi dengan kekuasaan yang sama atau seimbang.
Komunikasi horisontal disebut juga dengan komunikasi lateral dan memiliki beberapa tujuan, yaitu :
·      Task coordination – koordinasi tugas.
·      Problem solving – pemecahan masalah.
·      Sharing information – berbagi informasi.
·      Conflict resolution – resolusi konflik.
·      Building rapport – membangun kebersamaan atau hubungan.
Karena sifatnya yang tidak formal, seringkali desas-desus dapat menyebar melalui komunikasi horisontal. Kemudian, untuk memecahkan masalah yang timbul akibat proses komunikasi horizontal maka diperlukan peran public relations.
Dalam menjalankan tugasnya, public relations bergaul dengan karyawan untuk menggali dan mengumpulkan informasi serta menampung berbagai macam keluhan yang dirasakan oleh karyawan yang berhubungan dengan pekerjaan.

2.    Komunikasi Informal
Selain memiliki jaringan komunikasi formal, setiap organisasi juga memiliki jaringan komunikasi informal. Komunikasi informal adalah pola interaksi yang didasarkan pada pertemanan, kedekatan antar karyawan, dan saling berbagi dalam hal minat karir dan masalah pribadi. Komunikasi informal dalam sebuah organisasi memiliki beberapa fungsi, yaitu conforming, expanding, expediting, contradicting, circumventing, dan supplementing.
·      Conforming – Mengkonfirmasi, beberapa komunikasi informal mengkorfirmasi beberapa pesan formal.
·      Expanding – Komunikasi informal dapat menjembatani kesenjangan yang terjadi akibat pesan-pesan formal yang tidak jelas.
·      Expediting – Melancarkan, komunikasi informal seringkali dapat mengirimkan pesan lebih cepat daripada saluran formal.
·      Contradicting – Kontradiksi, terkadang komunikasi informal berlawanan dengan pesan-pesan yang bersifat resmi
·      Circumventing – Pemangkasan, beberapa kontak informal terkadang dapat membantu memotong jalur resmi yang tidak perlu dan menghabiskan banyak waktu.
·      Supplementing – Komunikasi informal dapat membuat sebuah pekerjaan dapat dikerjakan secara lebih baik dibandingkan dengan komunikasi formal.

Membangun komunikasi informal yang kokoh bukanlah suatu kebetulan. Beberapa tahapan berikut dapat membantu mengembangkan kaitan-kaitan yang penting, yaitu :
·      Mencari orang di semua level organisasi yang terpapar informasi.
·      Memperlakukan setiap orang dalam organisasi dengan penuh rasa hormat.
·      Mengajukan pertanyaan saat menemukan sumber informasi yang tepat untuk mencari kejelasan suatu kejadian.
·      Jangan memamerkan jalur informal.

Menurut Rakhmat (2001 : 162-163), terdapat 5 (lima) pola komunikasi yaitu roda (wheel), rantai (chain), Y, lingkaran (circle), dan bintang (star atau networks).
·      Roda (wheel)
Merupakan pola komunikasi yang dianggap yang terbaik dibandingkan dengan pola komunikasi lainnya. Fokus perhatian dari pola ini adalah seseorang (pemimpin). Apakah pemimpin tersebut dapat berhubungan dengan semua anggota kelompok, dan tidak ada masalah komunikasi, waktu dan feedback dari anggota kelompok.Tetapi, setiap anggota kelompok hanya dapat berhubungan dengan pemimpinnya. Pola komunikasi ini menghasilkan produk kelompok yang tercepat dan terorganisasi.
·      Rantai (chain)
Merupakan pola komunikasi yang memiliki permasalahan yang sama dengan pola komunikasi lingkaran. Dalam pola komunikasi rantai, anggota terakhir yang menerima pesan yang disampaikan oleh pemimpin seringkali tidak menerima pesan yang akurat. Sehingga, pemimpin tidak dapat mengetahui hal tersebut karena tidak adanya umpan balik yang disampaikan.
·      Y
Merupakan pola komunikasi yang sangat rumit dan juga memiliki masalah komunikasi yang sama seperti yang terjadi dalam pola komunikasi lingkaran dan rantai. Tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang di sampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang di sampingnya saja.
·      Lingkaran (circle)
Pada pola ini, pengirim atau pemimpin dapat berkomunikasi dengan anggota kelompok yang lain yang berada dekat dengannya. Tidak ada anggota kelompok lain yang tidak dapat menerima pesan secara langsung dan mereka menerima pesan dari anggota kelompok yang lain yang membagi pesan dari pengirim. Dalam pola ini, pesan dari pengirim berjalan ke seluruh anggota kelompok dan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai kembali kepada pengirim. Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang yaitu di samping kiri dan kanannya. Di sini tidak ada pemimpin. Pola komunikasi lingkaran merupakan pola yang paling lambat dalam memecahkan masalah. Pola komunikasi lingkaran juga cenderung melahirkan banyak kesalahan.
·      Bintang (star)
Semua saluran dari setiap anggota dapat berkomunikasi dengan semua anggota kelompok yang lain. Pada pola, semua saluran tidak terpusat pada satu orang pemimpin. Pola ini juga paling memberikan kepuasan kepada anggota-anggotanya, dan yang paling cepat menyelesaikan tugas bila tugas berkenaan dengan masalah yang sukar.

B.  Mengelola Komunikasi Bisnis
Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam mengelola komunikasi
1)        Penanganan pesan-pesan rutin
Setiap perusahaan kecil maupun besar selalu dihadapkan dengan banyaknya pesan-pesan bisnis (rutin) yang harus diselesaikan. Perusahaan harus mensiasati agar penanganan pesan-pesan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Langkah – langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
·      Mengurangi jumlah pesan
·      Instruksi yang jelas
·      Mendelegasikan tanggung jawab
·      Melatih petugas (pelatiha pada karyawan)
2)       Penanganan krisis komunikasi
            Dalam suatu perusahaan, sering terjadi krisis komunikasi, hal ini disebabkan oleh kesalahan perusahaan dalam memproduksi produk atau jasa, maupun yang disebabkan isu yang dihembuskan oleh pihak-pihak lain seperti pesaing. Perusahaan harus segera mengambil langkah-langkah dalam penanganan krisis, sebab hal ini akan berpengaruh terhadap konsumen dan nama baik perusahaan serta revenue.
Dalam menangani krisis dikenal 2 filsafah komunikasi, yaitu :
·      Bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu
·      Katakan apa yang terjadi dengan segera

C.  Masalah Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi organisasi juga memilki hambatan/masalah yang dapat mengurangi efektivitas dari komunikasi organisasi itu sendiri. Ahli bernama Robbin menjabarkan bahwa hambatan komunikasi secara umum terdiri dari penyaringan (filtering), persepsi selektif, kelebihan informasi, defensif dan bahasa. Hambatan komunikasi ini kemudian dibedakan menjadi hambatan sistematis, teknis, biologis, fisiologis dan kecakapan. Sebetulnya hambatan komunikasi organisasi pun memiliki pola dan jenis yang sama dengan komunikasi lainnya. Berikut adalah penjelasan hambatan komunikasi organisasi yang mungkin ditemui.
1.       Masalah Teknis
Masalah teknis adalah jenis masalah yang terjadi karena media yang digunakan dalam berkomunikasi. Gangguan yang terjadi pada media komunikasi semisal radio, jaringan telepon dan alat komunikasi lain pastinya akan mengganggu proses komunikasi dan mengurangi tingkat efektivitas komunikasi tersebut.
Menurut ahli Cruden dan Sherman dalam buku mereka berjudul Personel Management, masalah teknis dalam komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut:
·      Tidak ada prosedur kerja ataupun rencana kerja yang jelas.
·      Tidak adanya penjelasan atau informasi yang jelas.
·      Kemampuan membaca yang kurang baik.
·      Media yang dipilih tidak tepat.
Dalam komunikasi organisasi, sangat penting untuk memilih media yang tepat yang dapat dipergunakan secara masif oleh anggota di dalam organisasi. Meski begitu, seharusnya media komunikasi yang bisa menjadi pilihan di zaman seperti ini sudah lebih banyak dan lebih handal dibandingkan era sebelumnya. Teknologi sudah berkembang pesat sehingga masalah teknis seperti jaringan telepon atau radio seharusnya sudah bisa diminimalisasi. Seharusnya hmasalah teknis sudah tidak menjadi masalah yang besar untuk komunikasi dalam organisasi.

2.       Masalah  Semantik
Masalah jenis ini adalah masalah yang terjadi akibat porses penyampaian pengertian atau ide yang tidak efektif. Semantik sendiri artinya studi yang mempelajari tentang pengertian yang diungkapkan atau dijabarkan dalam bentuk bahasa. Kata kata yang dipilih dalam komunikasi akan membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian dari seorang komunikator kepada komunikan. Meski begitu, seringkali proses penafsiran pengertian ini keliru. Kekeliruan ini biasanya disebabkan oleh ketidak hadiran hubungan antara simbol atau kata dengan apa yang disimbolkan atau pengertian atau ide yang hendak disampaikan. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Sehingga, untuk menghindari kekeliruan komunikasi semacam ini, seorang komunikator sudah seharusnya memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.

3.       Masalah Manusiawi
Masalah manusiawi ini timbul dari faktor faktor manusia atau pelaku komunikasi organisasi itu sendiri.Masalah  ini timbul karena berbagai faktor manusiawi seperti emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang dan sebagainya. Menurut ahli Cruden dan Sherman, masalah manusiawi dijabarkan oleh dua poin berikut:
·      Masalah yang berasal dari perbedaan individual manusia. Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi.
·      Masalah yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi. Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas komunikasi organisasi.

4.       Masalah Sosio-Antro-Psikologis
Masalah  jenis ini adalah masalah yang terjadi pada sisi komunikan atau penerima informasi. Kita mengetahui bahwa proses komunikasi, termasuk komunikasi organisasi, terbentuk dalam keadaan yang situasional. Artinya, komunikator harus benar benar mengerti dan paham dengan situasi atau kondisi saat komunikasi berlangsung. Situasi sangatlah berpengaruh terhadap proses komunikasi yang akan berefek langsung pada efektivitas komunikasi organisasi itu sendiri. Hambatan yang terjadi akibat faktor situasional ini terdiri dari hambatan sosiologis, hambatan antropologis dan hambatan psikologis. Misalnya, terjadi komunikasi organisasi antara manager dengan bawahan yang sedang terkena musibah. Dalam proses komunikasi ini, sang komunikator harus mengerti benar situasi psikologis dari bawahannya (komunikan) sehingga proses komunikasi organisasi bisa berjalan efektif.

5.       Masalah Ekologis
Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi kelancaran dari proses komunikasi organiasi. Terdapat banyak contoh proses komunikasi yang bisa terhambat akibat gangguang dari lingkungan tempat komunikasi berlangsung. Contoh dari hambatan ekologis ini antara lain lingkungan yang ramai atau bising, banyaknya orang yang berlalu lalang, suara petir atau hujan, suara kendaraan yang lewat dan banyak lainnya. 
Sangat penting bagi komunikator untuk memperhatikan hambatan ekologis ini untuk memperlancar komunikasi organisasi. Contohnya, bila hendak melakukan komunikasi organisasi formal seperti meeting divisi, hendaknya dipilih ruangan yang tenang dan terbebas dari suara suara yang mengganggu. Bila akan melakukan komunikasi via telepon seperti mengadakan conference call juga harus dipilih ruangan yang bebas dari lingkungan yang bising.
Dengan ini, proses komunikasi organisasi bisa berjalan lebih lancar dan efektif. Hambatan komunikasi memang sering terjadi ketika sedang melakukan suatu kegiatan komunikasi. tidak terkecuali hambatan komunikasi di dalam organisasi. oleh karena itu, dengan adanya artikel tentang hambatan komunikasi organisasi, semoga mampu mengatasi hambatan tersebut dan mampu menghasilkan sebuah komunikasi yang efektif.

BAB 4
JENIS-JENIS KOMUNIKASI

Ø  Jenis jenis komunikasi menurut cara penyampaianya
1.         Komunikasi lisan : Yang dimaksudkan dengan komunikasi lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, yang artinya komunikasi bentuk ini dilakukan antara kedua belah pihak secara bertatap muka.
2.         Komunikasi tertulis : Komunikasi tertulis adalah salah satu bentuk komunikasi yang berupa tulisan, komunikasi ini biasanya berupa:
·       Dibuat dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan suatu berita yang singkat, jelas, dan dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.
·       Naskah, naskah biasanya dipergunakan untuk mengirim berita yang sifatnya komplek.
·       Balngko- blangko, dipergunakan untuk mengirimkan suatu berita dalam bentuk daftar.
·       Gambar dan foto, komunikasi bentuk ini biasanya karena hal yang ingin disampaikan tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
·       Spanduk, spanduk biasanya digunakan untuk menyampaikan sebuah informasi massa yang sasaranya adalah orang banyak.

Ø  Jenis jenis komunikasi menurut kelangsungannya
Dalam sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, dapat diketahui interaksi antara kedua belah pihak atau lebih tersebut sebagai mana berikut:
1.         Komunikasi langsung : Proses komunikasi langsung maksudnya adalah bahwa komunikasi yang dilakukan tanpa bantuan, campur tangan, perantara pihak lain ataupun media komunikasi serta tidak dibatasi oleh jarak.
2.         Komunikasi tidak langsung : Komunikasi tidak langsung dilakukan melalui perantara, baik itu pihak ketiga atau bantuan alat-alat komunikasi lainnya.

Ø  Jenis jenis komunikasi menurut perilakunya
Komunikasi dipelari oleh manusia melalui proses kehidupannya, melaui belajar, bersosial dan lain sebagainya yang tentunya akan secara otomatis dipengaruhi oleh perilaku dan posisi seseorang didalam masyarakat, berikut merupakan jenis komunikasi menurut perilakunya:
1.         Komunikasi formal : Komunikasi formal biasanya terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi seperti ini biasanya sudah mempunyai aturan dan tata caranya sendiri menurut rules dari organisasi atau perusahaanya.
2.         Komunikasi informal : Komunikasi informal terjadi dalam suatu oraganisasi yang tidak ditentukan dalam struktur organisai dan tidak dapat pengakuan resmi yang juga tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi yang bersangkutan, misalnya adalah obrolan antar teman, desa-desus dan lain sebagainya.
3.         Komunikasi nonformal : Komunikasi nonformal adalah komunikasi yang terjadi antara bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang bertujuan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi.

Ø  Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi
Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1.         Berpidato
2.         Memberi Ceramah
3.         Wawancara
4.         Memberi Perintah alias Tugas
Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi hal penentu , demikian pula kemampuan komunikator yang memegang peranan kesuksesan proses komunikasinya.

Ø  Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup
Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1.         Komunikasi Internal
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
a.         Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin kepada anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
b.    Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
c.        Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada posisi tidak sejalur vertikal.
2.         Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal merupakan komunikasi yang berlangsung antara organisasi kepada pihak masyarakat yang ada di luar organissi atau perusahaan tersebut. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk :
a.         Eksposisi, pameran, promosi, publikasi, dan sebagainya.
b.        Komperensi pers
c.         Siaran televise, radio, dan sebagainnya.
d.        Bakti social, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainnya.
Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapatkan pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat luas sehingga pihak yang berkepentingan dapat berkontribusi terhadap perusahaan sekaligus daerahnya.

Ø  Komunikasi menurut aliran informasi
Komunikasi yang didasarkan menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1.     Komunikasi satu arah, yaitu merupakan komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.
2.  Komunikasi dua arah, yaitu merupakan komunikasi yang bersifat timbal balik ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feedback kepada komunikatornya.
3.      Komunikasi ke atas yaitu merupakan komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan
4.  Komunikasi ke bawah, yaitu meruakan komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
5.   Komunikasi kesamping, yaitu merupakan komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar. Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

Ø  Komunikasi menurut jaringan kerja
Di dalam sebuah organisasi atau perusahaan komunikasi akan dapat  terlaksana menurut sistem yang ditetapkanya dalam jaringan kerja yang dinanungi. Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
1.       Komunikasi jaringan kerja rantai : Komunikasi terjadi menurut saluran hirarchi organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola komunikasi formal.
2.    Komunikasi jaringan kerja lingkaran : Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang berbentuk seperti lingkaran.
3.      Komunikasi jaringan bintang : Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan saluranya yang dilalui lebih pendek.

Ø  Komunikasi menurut peranan individu
Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain :
1.     Komunikasi antara individu dengen individu yang lain, komunikasi yang terlaksana secara nonformal maupun informal.
2.   Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas, komunikasi yang terjadi karena individu yang dimaksudkan memiliki kemampuan yang tinggi.
3.    Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih, dalam komunikasi individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih.

Ø  Komunikasi menurut cara penyampaiannya
Tidak perlu sulit untuk mengenalu cara0cara penyampaian informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut cara penyampaiannya dapat dibedakan menjadi :
1.         Komunikasi lisan
Terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana kedua belah pihak dapat bertatap muka.
2.         Komunikasi tertulis
Dilakukan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan yang beritanya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud tertentu.

Ø  Komunikasi menurut jumlah pelaku dalam komunikasi tersebut
Komunikasi yang selalu terjadi diantara sesama manusia baik perorangan maupun kelompok. Jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, disamping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Antara lain :
1.         Komunikasi perseorangan
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi tentnag permasalahan yang bersifat pribadi juga.
2.         Komunikasi kelompok
Komunikasi yang terjadi secara berlangsung dalam satu kelompok atau group tentang masalah-masalah yang menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.

BAB 5
TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KOMUNIKASI BISNIS

1.      Keuntungan menguasai teknologi informasi
Ada beberapa aspek keuntungan teknologi informasi :
a.       Dalam aspek sosial
Keuntungan teknologi informasi adalah mempermudah komunikasi antara suatu tempat ke tempat lain.
b.      Dalam aspek pendidikan
·         Informasi yang dibutuhkan akan semakin cpet dan mudah diakses
·         Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi-inovasi
·         Memungkinkan berkembangnya kelas virtual
·         Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
c.       Dalam aspek ekonomi
·         Membuka lapangan pekerjaan
·         Mempermudah transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
·         Mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk
d.      Dalam aspek politik/pemerintahan
·         Membantu masyarakat dalam mengakses kebijakan pemerintah
·         Mendukung pengelolaan yang lebih efisien
·         Meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri
·         Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah

2.      Pemanfaatan teknologi informasi dalam komunikasi bisnis
Teknologi informasi sangat vital terutama untuk dunia bisnis dan pendidikan. Bisnis tanpa IT akan cenderung menjadi kendur dan terancam bangkut. Banyak pejuang bisnis yang beralih dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung keberlangsungan dan meningkatkan laba. Manfaat IT dalam membangun suatu individu, perusahaan, bahkan sebuah negara sangat berdampak besar.
Terbukti bahwa IT dapat membuat suatu perkembangan dan kemajuan untuk mereka ataupun dapat menjatuhkan mereka secara mudah.

Dengan memanfaatkan IT untuk bisnis akan memberikan dampak yang sangat besar untuk keberlangsungan perusahaan didunia. Berikut ada beberapa keuntungan teknologi informasi untuk bisnis :
a.       Teknologi informasi dapat memperluas pangsa pasar
b.      Teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi operasional dan waktu
c.       Teknologi informasi dapat mengurangi biaya produksi dan operasional
d.      Teknologi informasi memberikan keunggulan kompetitif
e.       Teknologi dapat memberikan peluang bisnis baru

3.      Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dalam pengambilan keputusan bisnis
Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yaitu dalam perdagangan. Teknologi informasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce merupakan bagian dari e-business, dimana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi juga mencakup juga pengkolaboraisan mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-business juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem penerimaan barang, dan alat pembayaran untuk e-bisnis ini.
Contoh E-Commerce antara lain :
·         Bukalapak
·         OLX
·         Lazada.co.id
·         Tokopedia.com



DAFTAR PUSTAKA

http://www.kejuruan.click/2015/07/tujuan-dan-fungsi-komunikasi-bisnis.html
http://www.kompasiana.com/15021987/salah-paham-dalam-berkomunikasi_551245dda33311f156ba8217
Buku Komunikasi Bisnis, “Sutrisna Dewi”.
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36l


www.academi.edu/25098368/MAKALAH_PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI-INFORMASI-DALAM-BISNIS
https://manfaat.co.id/manfaat-it




NAMA KELOMPOK :
1.      DESY RAHMAWATI    ( 12214803 )
2.      DIAN NURAJIFAH       ( 12214988 ) 
3.      EKA RITA FITRIYANI ( 13214439 )
        WIJI ROMANTI           ( 1C214227 )